Tuesday, August 28, 2007

MENDEKATI RAKYAT DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

oleh
Muhamad Jafar Elly
Praktisi Teknologi Informasi

Setelah sukses membuka komunikasi dengan ’sms’, Presiden kembali membuat terobosan baru dengan meluncurkan situs kepresidenan dengan alamat www.presidensby.info. Dalam sejarah pemerintahan Indonesia, inilah untuk pertama kalinya seorang kepala negara menggunakan teknologi internet sebagai sarana penyebarluasan informasi kepada seluruh rakyatnya yang terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Presiden. Peluncuran situs presiden yang bermarkas di istana ini merupakan sebuah langkah maju pemerintahan SBY dalam memanfaatkan teknologi informasi. Presiden Susilo Bambang Yudoyono agaknya ingin menembus pagar-pagar kekakuan informasi dan komunikasi dengan rakyatnya yang sebelumnya sulit diperoleh secara langsung oleh masyarakat. Implementasi internet di lingkungan istana ini mengindikasikan suatu kepedulian sang Presiden terhadap makna strategis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi kamajuan bangsa dan negara Indonesia. Di satu sisi, masyarakat semakin berani mengutarakan unek-unek, harapan, keinginan bahkan memberikan masukan berharga kepada sang Presiden secara langsung via ‘sms’ atas apa yang mereka rasakan dan alami. Di sisi lain, mereka pun bisa menyaksikan dan memperoleh informasi tentang sepak terjang sang Presiden setiap waktu via situs Presiden yang bersumber langsung dari istana. Suatu hal yang mustahil ditemukan pada pemerintahan sebelumnya.
Walaupun pengguna internet di Indonesia masih kecil dibanding-kan dengan negara lain, namun langkah maju ini bisa menjadi awal yang baik untuk membangun sebuah sistim komunikasi dan informasi yang efisien dan efektif dalam rangka menjalin kedekatan antara Presiden dan rakyatnya. Dengan cara itu, Presiden diharapkan bisa mengefektifkan kepemimpinannya tanpa harus membuang banyak waktu dan tenaga di lapangan hanya sekedar menjelaskan kegiatan apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Situs ini bisa menjadi acuan yang valid bagi semua pihak yang selalu mengikuti gerak langkah sang Presiden ke mana pun beliau pergi dan di mana pun beliau berada. Jangkauannya tidak hanya berskala nasional tapi juga internasional. Artinya informasi kegiatan sang Presiden dapat diakses oleh masyarakat Indonesia baik di dalam maupun luar negeri serta masyarakat dunia secara global tanpa batasan ruang dan waktu. Agaknya Presiden SBY ingin menerapkan suatu model transparansi informasi kepada khalayak yang selama ini hanya bisa mengikuti beritanya lewat media cetak maupun elektronik. Dengan cara seperti ini, masyarakat akan merasa dekat dengan pemimpinnya dan selalu ingin mengetahui apa yang akan dikerjakan pemimpin untuk rakyatnya.
Ketika ‘sms’ presiden diluncurkan tahun lalu, terlihat begitu banyak anggota masyarakat yang ingin menyampaikan masalahnya kepada Presiden. Sampai-sampai terjadi overload pada HP beliau. Ini pertanda bahwa antusias masyarakat untuk berkomunikasi langsung dengan Presidennya cukup tinggi. Presiden tentunya merasa senang dan puas ketika menerima informasi dari masyarakat secara langsung. Model komunikasi seperti ini ternyata cukup efektif karena Presiden bisa langsung bertindak manakala ditemukan masalah-masalah serius yang menyangkut kepentingan rakyatnya. Tentunya Presiden tidak serta merta turun ke lapangan untuk membereskan persoalan rakyatnya itu melainkan diatasi sesuai dengan mekanisme atau sistem pemerintahan yang sudah ada, yaitu melewati pintu para pelaku pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. Kehadiran situs pribadi Presiden SBY seolah melengkapi sistem komunikasi ’sms’ yang telah berjalan itu. Perbedaannya, situs tersebut lebih sarat informasi, jangkauannya luas, dapat diakses langsung non stop, informasi yang tersaji bersifat dinamis, realtime, variatif dan interaktif. Situs tersebut sekaligus men-jawab keinginan masyarakat yang selalu ingin mendapatkan informasi yang terkini seputar kegiatan Presiden dan berkomunikasi secara interaktif dengan Presiden walaupun tidak berhadap-hadapan. Secara tidak langsung, masyarakat pun digiring untuk selalu meningkatkan pengetahuan mereka terhadap pemanfa-atan teknologi informasi dan komunikasi. Di era modern sekarang ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan tersendiri yang tak terelakkan lagi. Oleh karena itu, terobosan Presiden untuk memanfaatkan teknologi ini dalam rangka mendekati rakyatnya menurut hemat penulis adalah sudah tepat. Meskipun teknologi internet ini belum bisa menjangkau seluruh pelosok tanah air hingga ke pedalaman, namun keinginan Presiden untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi ini patut disambut dengan tangan terbuka. Setidaknya ada lebih kurang 16 juta orang yang bisa mengakses situs tersebut.
Memang secara kuantitas, jumlah itu belum sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai 220 juta jiwa. Artinya masih sangat sedikit pengguna internet di Indonesia. Namun kalau jumlah pengguna itu dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, maka Indonesia termasuk negara yang pengguna internetnya terbesar. Jumlah ini akan terus meningkat pada waktu-waktu mendatang seiring dengan semakin banyaknya orang membutuhkan informasi sesuai dengan kepentingan mereka. Selain itu, kemudahan, kecepatan dan sisi ekonomis juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk beralih menggunakan internet dalam berkomunikasi. Di masa pemerintahan orde baru dulu, masyarakat hanya bisa mengadu masalahnya lewat kotak pos 5000. Cara komunikasi via pos ini ternyata tak sedikit mengece-wakan rakyat karena banyak aduannya yang tak bisa direspon dengan cepat. Itu sebabnya, rakyat berbondong-bondong meninggalkan cara itu. Era itu kini telah berlalu dan digantikan dengan era komunikasi digital. Hasilnya respon masyara- kat cukup positif dan sangat antusias setelah pemerintahan SBY membuka kran komunikasi langsung dengan masyarakat melalui teknologi informasi dan komunikasi khususnya pemanfaatan layanan singkat ’sms’ dan website pribadi Presiden. Nilai efektifitas website Presiden tentu akan lebih tinggi lagi jika eksistensinya tidak hanya sebagai sarana penyebarluasan informasi semata, melainkan juga wadah bagi masyarakat untuk berkomunikasi secara interaktif misalnya, dengan membuka layanan email khusus presiden, memberikan komentar, masukan, saran dan pendapat terhadap setiap permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia.
Dengan demikian, Presiden akan semakin mendapat tempat di hati rakyatnya karena sikapnya yang senantiasa terbuka dan mau mendengarkan keluhan serta suara hati rakyatnya sendiri. Sekali lagi, implementasi teknologi informasi dan komunikasi kini terbukti mampu menjadi media perekat hubungan antara Presiden dan rakyatnya secara efisien dan efektif.

No comments: